AWAN
Kehidupan kota besar di pagi hari hiruk-pikuk. Semua bergerak cepat bagai rintikan air hujan yang menetes dikaca, terlihat tetapi samar dan buram untuk dapat dijelaskan bentuknya. Seorang penjelajah waktu bernama Awan datang pada masa sekarang, ia melihat perbedaan yang begitu siknifikan. Begitu berbeda dengan masa depan yang ia tinggali. Sekarang tahun 2015, sedangkan Awan berasal dari tahun 3045. Awan berdiri diatas gedung tertinggi yang berada tengah dipusat kota. Mencoba menjamah rasa hembusan udara yang berhembus tapi terasa seperti terselimuti oleh kabut polusi, rasa yang tercemar oleh pikiran penduduk yang begitu antusias menjalani nikmatnya jajahan waktu kapitalis, memaksa mereka bergerak seakan kumpulan lebah yang tak terarah karena tertipu akan ketidak beradaan sang ratu lebah.
Awan berputar untuk melihat sudut yang tak terjamah oleh bentuk pencemaran tuntutan kehidupan materiel. Begitu yakinnya Awan menjelajah dengan melayang diudara. Tak ada lagi tempat untuk ia bicarakan kepada para pejuang masa depan yang ingin menyelamatkan peradaban manusia. Sungguh terheran-heran Awan untuk melaksanakan misinya mengembangkan kehidupan manusia dan alam yang selama ini sebagai kekuatan kekal dan berhasil didalam peradaban masa depan yang dimana ia tinggali sebelum pergi ke masa sekarang untuk menjalankan misi penyelamatan peradaban.
Benda yang menempel dipergelangan tangannya adalah alat untuk mengidentifikasi "Sang Kunci". Begitulah sebutan untuk orang yang berhasil menerapkan kehidupan yang ada di peradaban masa depan tempat ia dilahirkan. Sang kunci mungkin pada peradaban saat ini masih berumur sangat muda. Awan harus menemukan sang kunci sebelum kelompok radikal dari masa depan yang dikenal dengan nama "Krox". Sebelum Awan pergi ke masa kini, beberapa informasi tentang misinya ini terbongkar, diduga karena adanya penyusup didalam divisi penyelamat yang sebenarnya salah satu anggota krox.
No comments:
Post a Comment